Manfaat Kewirausahaan Sosial bagi Individu
Manfaat Menjalankan Kewirausahaan Sosial bagi Individu, Masyarakat, dan Lingkungan – Kewirausahaan sosial menawarkan lebih dari sekadar keuntungan finansial; ia memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan dan kesejahteraan individu. Melalui penerapan prinsip-prinsip sosial dan lingkungan dalam menjalankan usaha, individu dapat mengalami peningkatan kepercayaan diri, pengembangan keterampilan, perluasan jaringan, dan peningkatan kepuasan hidup secara menyeluruh.
Peningkatan Kepercayaan Diri dan Keterampilan
Proses membangun dan menjalankan usaha sosial menuntut kreativitas, keuletan, dan kemampuan problem-solving yang tinggi. Menghadapi tantangan dan menemukan solusi secara mandiri akan secara bertahap meningkatkan kepercayaan diri individu. Selain itu, individu akan secara otomatis mengembangkan berbagai keterampilan, mulai dari manajemen keuangan, pemasaran, hingga komunikasi dan kepemimpinan. Pengalaman ini akan sangat berharga dan dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Pengembangan Jaringan dan Relasi Profesional
Kewirausahaan sosial seringkali melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi non-profit, pemerintah, dan komunitas lokal. Hal ini membuka peluang bagi individu untuk membangun jaringan dan relasi profesional yang luas dan beragam. Kontak-kontak ini dapat menjadi sumber dukungan, informasi, dan peluang kolaborasi di masa mendatang, memperluas cakrawala dan kesempatan individu.
Kewirausahaan sosial menawarkan manfaat besar; peningkatan kesejahteraan individu lewat kemandirian finansial, dampak positif bagi masyarakat lewat penyediaan lapangan kerja dan solusi sosial, serta kontribusi nyata pada lingkungan lewat praktik bisnis berkelanjutan. Bagi pasangan suami istri yang ingin mengembangkan usaha sosial skala besar, mempertimbangkan pendirian badan hukum seperti PT menjadi langkah strategis, dan informasi lengkapnya bisa didapatkan di Pendirian PT Oleh Suami Isteri.
Dengan struktur legal yang kuat, usaha sosial tersebut dapat berkembang lebih pesat, memperluas jangkauan dampak positifnya bagi individu, masyarakat, dan lingkungan secara berkelanjutan.
Manfaat Finansial Kewirausahaan Sosial
Meskipun profit bukanlah tujuan utama kewirausahaan sosial, usaha ini tetap dapat menghasilkan pendapatan bagi individu. Pendapatan ini dapat berasal dari penjualan produk atau jasa, donasi, hibah, atau investasi sosial. Besarnya pendapatan tentu bergantung pada skala dan model bisnis yang dijalankan, namun potensi finansial tetap ada dan dapat memberikan kemandirian ekonomi bagi individu.
Kewirausahaan sosial menawarkan dampak positif yang luas; bagi individu, ia menghadirkan kepuasan dan pengembangan skill, sementara masyarakat dan lingkungan turut merasakan manfaatnya lewat solusi inovatif atas permasalahan sosial dan lingkungan. Proses legalitas usaha sosial ini pun penting, terutama pemahaman mengenai legalisasi, legalisir, dan waarmerking notaris, yang dapat dipelajari lebih lanjut di Apa Itu Legalisasi Legalisir Dan Waarmerking Notaris , sangat krusial untuk memastikan operasional usaha berjalan lancar dan akuntabel.
Dengan legalitas yang terjamin, dampak positif kewirausahaan sosial terhadap individu, masyarakat, dan lingkungan dapat terwujud secara maksimal dan berkelanjutan.
- Pendapatan dari penjualan produk/jasa yang berdampak sosial.
- Pendapatan dari donasi dan sumbangan.
- Akses ke hibah dan pendanaan sosial.
- Potensi investasi dari pihak yang peduli dengan dampak sosial.
Peningkatan Kepuasan Hidup dan Tujuan Hidup
Salah satu manfaat paling berharga dari kewirausahaan sosial adalah meningkatkan kepuasan hidup dan rasa tujuan. Dengan berkontribusi pada pemecahan masalah sosial dan lingkungan, individu merasakan dampak positif langsung dari usaha mereka, memberikan rasa makna dan kepuasan yang sulit didapatkan dari pekerjaan konvensional. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional individu secara signifikan.
Kewirausahaan sosial menawarkan manfaat luar biasa; bagi individu, ia memberi kepuasan dan peluang pengembangan diri; bagi masyarakat, ia menciptakan solusi atas permasalahan sosial; dan bagi lingkungan, ia mendorong praktik berkelanjutan. Nah, untuk menunjang keberlangsungan usaha sosial Anda, penting untuk memahami aspek legalitasnya, seperti dengan membaca Panduan Lengkap Tentang IUMK agar operasional usaha Anda berjalan lancar dan terhindar dari masalah hukum.
Dengan begitu, dampak positif kewirausahaan sosial bagi individu, masyarakat, dan lingkungan dapat terwujud secara optimal dan berkelanjutan.
Perbandingan Keuntungan Bisnis Konvensional vs. Bisnis Sosial (Sudut Pandang Individu)
Aspek | Bisnis Konvensional | Bisnis Sosial |
---|---|---|
Tujuan Utama | Keuntungan finansial maksimal | Dampak sosial dan lingkungan positif, disertai keuntungan finansial yang berkelanjutan |
Motivasi | Profit | Profit dan dampak positif |
Kepuasan | Tergantung pada pencapaian finansial | Lebih tinggi, karena terintegrasi dengan nilai dan tujuan hidup |
Tantangan | Persaingan ketat, fokus pada profit | Membutuhkan kreativitas dan kolaborasi, mencari keseimbangan antara profit dan dampak |
Potensi Risiko | Kegagalan bisnis dapat berdampak finansial besar | Kegagalan bisnis dapat berdampak pada komunitas, namun risiko finansial relatif lebih terkendali |
Manfaat Kewirausahaan Sosial bagi Masyarakat
Kewirausahaan sosial memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Model bisnis yang berorientasi pada sosial ini tidak hanya menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi pada penyelesaian berbagai permasalahan sosial dan lingkungan, menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Pendekatan holistik yang diusung kewirausahaan sosial mampu menciptakan perubahan yang lebih besar dan berkelanjutan dibandingkan dengan pendekatan filantropi tradisional. Hal ini dikarenakan kewirausahaan sosial menggabungkan prinsip-prinsip bisnis yang efisien dengan tujuan sosial yang jelas, sehingga dampaknya dapat terukur dan berkelanjutan.
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Kewirausahaan Sosial
Kewirausahaan sosial berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai cara. Inisiatif-inisiatif sosial ini seringkali fokus pada penyediaan akses terhadap sumber daya yang penting, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi, bagi kelompok masyarakat yang kurang beruntung. Dengan demikian, kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan dapat meningkat.
Peran Kewirausahaan Sosial dalam Penciptaan Lapangan Kerja
Salah satu kontribusi utama kewirausahaan sosial adalah dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran. Usaha sosial seringkali beroperasi di sektor-sektor yang kurang terlayani, menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat lokal. Hal ini terutama bermanfaat di daerah pedesaan atau perkotaan yang mengalami tingkat pengangguran tinggi.
- Usaha sosial seringkali berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal, melatih mereka dalam keterampilan yang dibutuhkan, dan memberikan kesempatan kerja yang berkelanjutan.
- Model bisnis yang inklusif memungkinkan partisipasi masyarakat dari berbagai latar belakang, sehingga menciptakan kesempatan kerja yang lebih adil dan merata.
- Pertumbuhan usaha sosial dapat memicu pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan efek domino yang positif bagi perekonomian daerah.
Contoh Dampak Positif Kewirausahaan Sosial terhadap Komunitas Lokal
Banyak contoh nyata menunjukkan dampak positif kewirausahaan sosial terhadap komunitas lokal. Misalnya, sebuah usaha sosial yang fokus pada daur ulang sampah di daerah kumuh dapat menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat, sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu, usaha sosial yang bergerak di bidang pendidikan dapat meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk masa depan yang lebih baik.
Kewirausahaan sosial menawarkan manfaat besar; peningkatan kesejahteraan individu lewat kemandirian ekonomi, dampak positif bagi masyarakat lewat penyelesaian masalah sosial, dan pelestarian lingkungan lewat praktik bisnis berkelanjutan. Namun, dalam menjalankan bisnis, terutama yang melibatkan struktur kepemilikan kompleks, pemahaman hukum sangat penting. Misalnya, memahami Pandangan Hukum Terkait Praktik Perjanjian Nominee sangat krusial untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari.
Dengan demikian, kehati-hatian dalam aspek legal akan memaksimalkan dampak positif kewirausahaan sosial bagi individu, masyarakat, dan lingkungan secara berkelanjutan.
Studi Kasus: Pengembangan Ekonomi Lokal Melalui Kewirausahaan Sosial, Manfaat Menjalankan Kewirausahaan Sosial bagi Individu, Masyarakat, dan Lingkungan
Di Desa X, sebuah usaha sosial yang memproduksi kerajinan tangan dari bahan baku lokal berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Usaha ini tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan bagi penduduk desa, tetapi juga memasarkan produk-produk mereka ke pasar nasional dan internasional. Hasilnya, pendapatan masyarakat meningkat secara signifikan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi desa.
Kutipan Tokoh Mengenai Dampak Positif Kewirausahaan Sosial
“Kewirausahaan sosial adalah kunci untuk memecahkan masalah sosial dan lingkungan yang kompleks. Dengan menggabungkan inovasi, kreativitas, dan semangat kewirausahaan, kita dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.” – [Nama Tokoh dan Sumber Kutipan]
Manfaat Kewirausahaan Sosial bagi Lingkungan: Manfaat Menjalankan Kewirausahaan Sosial Bagi Individu, Masyarakat, Dan Lingkungan
Kewirausahaan sosial tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada dampak positif terhadap lingkungan. Bisnis-bisnis sosial ini secara aktif menerapkan praktik-praktik berkelanjutan untuk mengurangi jejak karbon, mengurangi polusi, dan melestarikan sumber daya alam. Hal ini dilakukan melalui inovasi-inovasi ramah lingkungan dan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan jangka panjang.
Praktik-praktik berkelanjutan yang diterapkan dalam kewirausahaan sosial bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif terhadap ekosistem dan mendorong regenerasi alam. Dengan mengutamakan keberlanjutan, bisnis sosial berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan lestari untuk generasi mendatang.
Kewirausahaan sosial menawarkan manfaat luar biasa; bagi individu, ia memberikan kepuasan dan kemandirian; bagi masyarakat, solusi atas permasalahan sosial; dan bagi lingkungan, dampak positif yang berkelanjutan. Sebelum memulai, penting untuk memahami regulasi usaha, seperti yang dijelaskan di sini: Apakah Siup Dan Tdp Masih Berlaku , untuk memastikan legalitas usaha sosial Anda. Dengan pemahaman yang baik tentang regulasi, kita dapat fokus pada pengembangan usaha sosial yang berdampak positif dan berkelanjutan bagi semua pihak.
Pengurangan Jejak Karbon dan Polusi
Bisnis sosial berperan aktif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi. Mereka seringkali mengadopsi teknologi ramah lingkungan, seperti energi terbarukan (surya, angin, air), dan mengoptimalkan proses produksi untuk meminimalkan limbah. Sebagai contoh, beberapa perusahaan sosial menggunakan sepeda atau kendaraan listrik untuk distribusi produk, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, mereka juga mendorong daur ulang dan penggunaan kembali material, sehingga mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Penggunaan bahan baku yang berkelanjutan dan ramah lingkungan juga menjadi fokus utama, mengurangi jejak karbon dari hulu hingga hilir.
Inovasi Ramah Lingkungan dalam Bisnis Sosial
Berbagai inovasi ramah lingkungan telah dihasilkan oleh bisnis sosial. Contohnya, pengembangan produk yang terbuat dari bahan daur ulang, pengembangan sistem pertanian berkelanjutan yang mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia, serta inovasi dalam pengelolaan air dan energi. Beberapa bisnis sosial juga mengembangkan teknologi untuk membersihkan polusi air dan udara. Inovasi-inovasi ini tidak hanya memberikan solusi lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dan lapangan kerja.
Ilustrasi Dampak Positif Kewirausahaan Sosial terhadap Keberlanjutan Lingkungan
Ilustrasi ini menggambarkan sebuah lingkaran hijau yang melambangkan bumi. Di dalam lingkaran, terdapat beberapa simbol: sebuah pohon hijau yang subur melambangkan konservasi alam, sebuah panel surya berwarna biru tua yang mewakili energi terbarukan, sebuah tetesan air biru muda yang melambangkan pengelolaan air yang efisien, dan beberapa panah hijau yang membentuk lingkaran, melambangkan siklus daur ulang. Warna-warna yang digunakan mencerminkan kesegaran dan keharmonisan alam. Simbol-simbol tersebut secara visual menyampaikan pesan tentang keberlanjutan lingkungan yang dipromosikan oleh kewirausahaan sosial. Lingkaran hijau yang utuh menunjukkan keseimbangan ekosistem yang terjaga.
Konservasi Sumber Daya Alam melalui Kewirausahaan Sosial
Kewirausahaan sosial memainkan peran penting dalam konservasi sumber daya alam. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular, bisnis sosial berupaya meminimalkan pemborosan dan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Mereka seringkali berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk melindungi hutan, melindungi keanekaragaman hayati, dan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Beberapa contohnya adalah pengembangan wisata alam yang bertanggung jawab, penggunaan bahan baku lokal dan berkelanjutan, serta pendanaan proyek-proyek konservasi. Melalui pendekatan holistik ini, kewirausahaan sosial membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang.
Format Penyampaian Informasi Kewirausahaan Sosial
Mempromosikan manfaat kewirausahaan sosial membutuhkan strategi komunikasi yang efektif. Penyampaian informasi yang tepat sasaran akan mendorong lebih banyak individu dan organisasi untuk terlibat dalam kegiatan ini. Berikut beberapa format penyampaian informasi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemahaman dan dampaknya.
Kerangka Presentasi yang Efektif
Suatu presentasi yang efektif tentang manfaat kewirausahaan sosial sebaiknya mengikuti alur logis dan menarik. Struktur yang terorganisir akan memudahkan audiens untuk memahami poin-poin penting.
- Pendahuluan: Menarik perhatian audiens dengan contoh kasus keberhasilan kewirausahaan sosial.
- Definisi dan Konsep Dasar: Menjelaskan secara ringkas apa itu kewirausahaan sosial dan perbedaannya dengan bisnis konvensional.
- Manfaat Kewirausahaan Sosial: Membahas manfaatnya bagi individu, masyarakat, dan lingkungan secara detail, disertai data dan bukti pendukung.
- Contoh Kasus Sukses: Menampilkan studi kasus kewirausahaan sosial yang inspiratif dan berhasil.
- Kesimpulan dan Ajakan Bertindak: Merangkum poin-poin penting dan mengajak audiens untuk terlibat dalam gerakan kewirausahaan sosial.
Contoh Kalimat Pembuka yang Menarik Perhatian
Kalimat pembuka yang tepat akan menentukan tingkat keterlibatan audiens. Berikut beberapa contoh kalimat pembuka yang dapat digunakan:
- “Bayangkan dunia di mana masalah sosial dapat diatasi melalui inovasi dan kreativitas. Itulah kekuatan kewirausahaan sosial.”
- “Tahukah Anda bahwa usaha sosial kecil bisa menciptakan dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat? Mari kita bahas bagaimana.”
- “Perubahan dimulai dari langkah kecil. Kewirausahaan sosial menawarkan jalan untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.”
Desain Infografis yang Menarik dan Informatif
Infografis visual yang dirancang dengan baik akan memudahkan pemahaman audiens terhadap manfaat kewirausahaan sosial. Elemen visual seperti ikon, grafik, dan warna-warna yang menarik akan meningkatkan daya tarik infografis.
Contoh infografis: Infografis tersebut dapat menampilkan tiga kolom utama yang mewakili individu, masyarakat, dan lingkungan. Setiap kolom akan menampilkan ikon yang merepresentasikan manfaat spesifik, seperti peningkatan pendapatan (individu), peningkatan akses pendidikan (masyarakat), dan pengurangan sampah (lingkungan). Data kuantitatif, seperti persentase peningkatan atau pengurangan, dapat ditampilkan dalam bentuk grafik batang atau lingkaran untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.
Penggunaan Data dan Statistik untuk Mendukung Argumen
Data dan statistik yang akurat dan relevan sangat penting untuk memperkuat argumen tentang manfaat kewirausahaan sosial. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber terpercaya, seperti laporan lembaga pemerintah, penelitian akademik, dan laporan keberhasilan organisasi nirlaba.
Contoh: “Sebuah studi oleh [Nama Lembaga] menunjukkan bahwa kewirausahaan sosial telah menciptakan [jumlah] lapangan kerja baru di [wilayah] dan mengurangi tingkat kemiskinan sebesar [persentase].” Atau, “Data dari [Sumber Data] menunjukkan bahwa program kewirausahaan sosial X telah berhasil mengurangi emisi karbon sebesar Y ton per tahun.”
Contoh Video Pendek yang Menjelaskan Manfaat Kewirausahaan Sosial
Video pendek yang ringkas, informatif, dan menarik dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan manfaat kewirausahaan sosial kepada khalayak luas. Video dapat menggunakan kombinasi narasi, animasi, dan wawancara dengan pelaku kewirausahaan sosial untuk memberikan gambaran yang komprehensif.
Contoh konten video: Video dimulai dengan cuplikan singkat tentang masalah sosial tertentu, misalnya, masalah sampah plastik. Kemudian, video memperkenalkan sebuah usaha sosial yang berfokus pada daur ulang sampah plastik, dan menunjukkan bagaimana usaha tersebut memberikan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Video juga menampilkan wawancara dengan pendiri usaha sosial tersebut, yang menjelaskan dampak positif usaha mereka terhadap lingkungan dan masyarakat.
Pertanyaan Umum dan Jawaban tentang Kewirausahaan Sosial
Kewirausahaan sosial, sebuah model bisnis yang semakin populer, seringkali menimbulkan pertanyaan. Pemahaman yang mendalam tentang konsep ini, perbedaannya dengan bisnis konvensional, dan tantangan yang dihadapi, sangat penting bagi siapapun yang tertarik untuk terlibat. Berikut beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya yang dapat memberikan gambaran lebih jelas.
Definisi Kewirausahaan Sosial
Kewirausahaan sosial adalah pendekatan bisnis yang mengutamakan dampak sosial dan lingkungan di samping profitabilitas. Berbeda dengan bisnis konvensional yang fokus utama pada keuntungan finansial, kewirausahaan sosial mengintegrasikan misi sosial atau lingkungan ke dalam model bisnisnya. Keuntungan yang dihasilkan, jika ada, digunakan untuk mendukung misi sosial tersebut, bukan semata-mata untuk memperkaya pemiliknya.
Perbedaan Kewirausahaan Sosial dan Bisnis Konvensional
Perbedaan utama antara kewirausahaan sosial dan bisnis konvensional terletak pada tujuan utamanya. Bisnis konvensional mengejar profit maksimal sebagai tujuan utama, sementara kewirausahaan sosial memprioritaskan dampak sosial dan lingkungan. Meskipun keduanya memerlukan strategi bisnis yang efektif dan pengelolaan keuangan yang baik, motivasi dan pengukuran keberhasilannya berbeda. Bisnis konvensional mengukur keberhasilan melalui keuntungan finansial, sedangkan kewirausahaan sosial mengukur keberhasilan melalui dampak sosial dan lingkungan yang dicapainya, di samping juga mempertimbangkan aspek finansial yang berkelanjutan.
Langkah Memulai Bisnis Sosial
Memulai bisnis sosial membutuhkan perencanaan yang matang dan komitmen yang kuat. Berikut beberapa langkah praktis yang dapat dipertimbangkan:
- Identifikasi Masalah Sosial: Tentukan masalah sosial atau lingkungan yang ingin diatasi.
- Kembangkan Solusi Inovatif: Buatlah solusi yang inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah tersebut.
- Buatlah Model Bisnis yang Berkelanjutan: Tentukan bagaimana bisnis akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mendukung operasinya dan dampak sosialnya.
- Susun Rencana Bisnis yang Komprehensif: Buatlah rencana bisnis yang detail, termasuk analisis pasar, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan.
- Cari Pendanaan: Jelajahi berbagai sumber pendanaan, seperti donasi, hibah, investasi sosial, dan pinjaman mikro.
- Bangun Tim yang Kuat: Kumpulkan tim yang memiliki keahlian dan komitmen yang sama.
- Mulailah dengan Pilot Project: Lakukan uji coba kecil-kecilan untuk menguji model bisnis dan mendapatkan feedback.
- Evaluasi dan Adaptasi: Pantau dampak sosial dan lingkungan secara berkala dan sesuaikan strategi bisnis sesuai kebutuhan.
Tantangan Bisnis Sosial
Bisnis sosial menghadapi sejumlah tantangan unik, termasuk:
- Keterbatasan Pendanaan: Mendapatkan pendanaan yang cukup seringkali menjadi kendala utama.
- Pengukuran Dampak: Mengukur dampak sosial dan lingkungan secara akurat dan kredibel dapat menjadi kompleks.
- Skalabilitas: Menerapkan model bisnis ke skala yang lebih besar dapat menghadapi tantangan operasional dan finansial.
- Kompetisi: Bisnis sosial harus bersaing dengan bisnis konvensional dan organisasi nirlaba lainnya.
- Regulasi: Lingkungan regulasi yang tidak mendukung dapat menghambat pertumbuhan bisnis sosial.
Sumber Pendanaan Bisnis Sosial
Terdapat beberapa sumber pendanaan yang dapat diakses oleh bisnis sosial, antara lain:
- Donasi: Mendapatkan donasi dari individu, yayasan, dan perusahaan.
- Hibah: Menerima hibah dari pemerintah, organisasi internasional, dan yayasan filantropi.
- Investasi Sosial: Mendapatkan investasi dari investor yang tertarik pada dampak sosial dan lingkungan.
- Pinjaman Mikro: Mendapatkan pinjaman kecil dari lembaga keuangan mikro.
- Pendanaan Berbasis Crowdfunding: Menggalang dana dari masyarakat luas melalui platform crowdfunding.